Kompetisi barista di Indonesia memang semakin populer dan diminati oleh para pecinta kopi. Barista bukan hanya sekadar profesi, tetapi juga menjadi sebuah passion bagi banyak orang yang ingin menggali lebih dalam tentang dunia kopi. Kompetisi barista menjadi wadah yang tepat bagi para barista untuk menunjukkan keterampilan dan kreativitas mereka dalam menyajikan kopi yang terbaik.
Salah satu kompetisi barista terbesar di Indonesia adalah Indonesia Barista Championship (IBC), yang diselenggarakan setiap tahun oleh Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI). Kompetisi ini menjadi ajang bergengsi bagi para barista dari berbagai daerah di Indonesia untuk bersaing dan menunjukkan kemampuan mereka dalam membuat kopi yang berkualitas tinggi.
Para peserta kompetisi barista biasanya akan menampilkan berbagai teknik dalam menyajikan kopi, mulai dari latte art yang indah hingga signature drink yang unik dan kreatif. Mereka juga akan dinilai oleh para juri yang terdiri dari para ahli kopi dan barista berpengalaman, sehingga kompetisi ini juga menjadi ajang pembelajaran dan pertukaran pengetahuan bagi para peserta.
Selain IBC, masih banyak kompetisi barista lainnya yang diselenggarakan di berbagai kota di Indonesia. Misalnya, World Latte Art Championship (WLAC) dan World Coffee in Good Spirits Championship (WCIGS) yang juga diikuti oleh para barista Indonesia yang ingin menunjukkan kebolehan mereka di tingkat internasional.
Kompetisi barista tidak hanya tentang siapa yang bisa membuat kopi terbaik, tetapi juga tentang bagaimana para barista dapat menginspirasi orang lain untuk mencintai dan menghargai kopi. Melalui kompetisi barista, para barista dapat memperluas jaringan dan membangun hubungan dengan sesama pecinta kopi, sehingga semangat untuk terus belajar dan berkembang dalam dunia kopi pun semakin tumbuh.
Tidak hanya itu, kompetisi barista juga menjadi ajang promosi bagi kopi-kopi lokal Indonesia. Dengan menampilkan kopi-kopi unggulan dari berbagai daerah di Indonesia, para barista dapat memperkenalkan kekayaan kopi Indonesia kepada masyarakat luas, sehingga semakin banyak orang yang tertarik untuk mencoba dan menikmati kopi lokal yang berkualitas.
Bagi para pecinta kopi, mengikuti kompetisi barista juga bisa menjadi inspirasi dan motivasi untuk terus belajar dan meningkatkan keterampilan dalam menyajikan kopi. Melihat para barista berkompetisi dengan penuh semangat dan dedikasi tentu akan membuat kita merasa terdorong untuk turut serta dalam mengembangkan industri kopi di Indonesia.
Berikut adalah beberapa ajang kompetisi bagi para barista, seperti:
Latte art competition
Kehadiran latte art tidak hanya menambah keindahan pada tampilan kopi saja, namun dapat menaikkan mood seseorang ketika minum kopi. Bahkan, para penikmat kopi menjadikan seni mendesain kopi sebagai elemen penting di luar dari rasa kopi itu sendiri.Namun, membuat latte art tidak semudah yang dibayangkan.
Seorang barista diharuskan memiliki keahlian khusus untuk membuat berbagai macam bentuk latte art. Oleh karena itu, seni melukis pada kopi menjadi sebuah skill yang serius dan dapat dipertandingkan.Pada kompetisi latte art, barista ditantang untuk “melukis” permukaan kopi menggunakan susu yang telah di-steam dengan pola-pola estetik. Pola pada latte art dapat berupa heart, tulip, rosetta, ataupun gabungan beberapa pola yang membentuk desain unik. Penilaian pada kompetisi latte art beragam, mulai dari kreativitas, atribut visual, pola identik dan kontras, serta penampilan keseluruhan kopi.
Manual brew competition
Manual brew menjadi kompetisi yang banyak diminati dan diselenggarakan di Indonesia. Sebagai negara dengan varietas kopi yang melimpah, kompetisi manual brew dapat menjadi sarana eksplorasi kopi-kopi lokal di Indonesia.Kompetisi ini berfokus pada bagaimana seorang barista mengoptimalkan rasa kopi yang dibuat menggunakan teknik seduh manual. Meskipun begitu, tantangannya tidak sekadar mampu membuat seduhan kopi yang nikmat, barista harus mampu menjelaskan sajian kopi yang telah dibuat di hadapan juri berdasarkan pemahaman mereka tentang kopi manual brew.
Kompetisi manual brew terdiri dari dua bagian. Bagian pertama adalah babak penyisihan. Pada babak ini, barista ditantang untuk menyeduh kopi menggunakan biji kopi yang telah disediakan penyelenggara kompetisi. Seorang barista dituntut untuk menentukan teknik yang tepat menurut mereka dalam menyeduh kopi.Bagian kedua adalah babak final. Babak final dilakukan dengan konsep open service. Barista ditantang untuk menyajikan seduhan kopi menggunakan biji kopi andalan yang telah mereka siapkan sendiri. Selain menyajikan kopi, barista dituntut untuk dapat mempresentasikan seduhannya di hadapan para juri.
Baca juga: Sejarah dan Proses Kopi Luwak
Cup taster competition
Kompetisi cup taster menguji para pengicip kopi untuk mengidentifikasi rasa yang terdapat dalam kopi specialty. Pada kompetisi ini, pengicip ditantang untuk menemukan satu kopi berbeda dari beberapa gelas kopi yang telah disajikan.Kompetisi mencicipi kopi tidak hanya menguji kepekaan indera pengecap lidah dalam membedakan rasa pada kopi. Barista perlu menggunakan kemampuan penciuman, rasa, perhatian, wawasan, dan juga pengalamannya. Selain itu, kecepatan, kejelian, dan ketepatan penting untuk dimiliki barista ketika berkompetisi agar dapat melaju ke babak final.
Baca juga: Lowongan Kerja Barista
Barista competition
Kompetisi barista menjadi kompetisi yang cukup bergengsi dengan tingkat kerumitan paling tinggi. Pada kompetisi ini, seorang barista harus menyajikan tiga jenis minuman yang berbeda, yakni espresso, cappuccino, dan original signature drink. Seorang barista dituntut tidak hanya mampu membuat minuman kopi yang enak, namun juga kreatif dan inovatif dalam meracik signature drink.Pada kompetisi ini, juri akan mengevaluasi kualitas kopi mulai dari rasa, aroma, tampilan, dan teknik yang digunakan oleh barista dalam menyajikan kopi. Juri juga akan memberi penilaian pada rasa minuman, kebersihan, kreativitas, keterampilan teknis, dan presentasi keseluruhan barista
Tugas utama seorang barista adalah dapat membuat dan menyajikan kopi yang nikmat untuk pelanggan. Bukan hanya sekadar membuat kopi, barista adalah seniman yang menjadikan kopi sebagai media untuk menuangkan kreativitasnya.
Aeropress Competition
Seperti diketahui bahwa AeroPress pertama kali diciptakan oleh Alan Adler pada 2005. Dan siapa sangka alat seduh manual ini mendapat sambutan yang luar biasa oleh pencinta kopi karena dinilai mampu menyajikan kopi enak dengan cara yang tak rumit. Plus alat ini juga mudah dibawa kemana-mana dan gampang pula perawatannya.
Pada 2008 AeroPress Championship pertama kali diadakan di Oslo. Ini juga yang menjadi titik tercetusnya ajang World AeroPress Championship. Waktu berlalu pada 2016 Indonesia pertama kali mengadakan Indonesia AeroPress Championship. Dan dengan bangga pada 2022 Otten Coffee menjadi Official Hosting Partner untuk Indonesia AeroPress Championship.
Penjelasan Lebih lanjut mengenai Aeropress Competition BACA DISINI
Dengan semakin berkembangnya industri kopi di Indonesia, kompetisi barista pun semakin menjadi sorotan utama bagi para pecinta kopi. Tidak hanya sebagai ajang untuk bersaing, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat komunitas kopi di Indonesia dan memperkenalkan kopi Indonesia ke kancah internasional.
Jadi, bagi para barista dan pecinta kopi di Indonesia, tidak ada salahnya untuk ikut serta dalam kompetisi barista. Siapa tahu, melalui kompetisi ini kita bisa menemukan bakat terpendam dan menjadi barista yang handal dan berprestasi. Ayo tunjukkan keterampilan dan kreativitas kita dalam menyajikan kopi terbaik, dan jadilah bagian dari perkembangan industri kopi di Indonesia!