Sejarah kopi di Indonesia di mulai pada tahun 1696 ketika Belanda membawa kopi dari India ke Jawa (Risnandar dan Ali, 2018). Negara Indonesia memiliki 3 jenis kopi, yaitu robusta, arabika dan liberika, namun dari ketiga jenis tersebut robusta dan arabika yang sering dinikmati oleh para konsumen. Kopi robusta maupun arabika banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia, hal ini yang menyebabkan kopi di Indonesia memiliki cita rasa dan karakteristik yang berbeda-beda. umatera Barat tidak kalah saing dengan daerah-daerah lainnya, karena memiliki objek wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun wisatawan asing. Sumatera Barat terkenal dengan wisata alam seperti wisata pantai, wisata air terjun, wisata pergunungan, wisata bawah laut dan wisata danau. Salah satu daerah tujuan wisata di daerah Sumatera Barat adalah Kota Padang (Monalisa, dkk, 2023). Pariwisata sekarang ini telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat di berbagai lapisan bukan hanya untuk kalangan tertentu saja, sehingga dalam penanganannya harus dilakukan dengan serius dan melibatkan pihak-pihak yang terkait,selain itu untuk mencapai semua tujuan pengembangan pariwisata, harus diadakan promosi agar potensi dan daya tarik wisata dapat lebih dikenal dan mampu menggerakkan calon wisatawan untuk mengunjungi dan menikmati tempat wisata (Djuhaery & Meta, 2023).
Kopi merupakan sebuah minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji, terdapat perbedaan karakteristik dari jenis kopi arabika dan kopi robusta. Segi rasa, kopi arabika memiliki banyak rasa dengan karakteristik yang lembut, manis, tajam dan kuat. Rasa dari kopi robusta cenderung pahit dengan karakteristik lebih ke kacang kacangan. Kandungan kaffein dari kopi arabika sekitar 0,8%-1,4%, sedangkan kopi robusta memiliki kandungan kaffein sekitar 2%. Kopi arabika merupakan jenis kopi yang paling banyak di kembangkan di dunia maupun di Indonesia, karena rasanya dinilai paling baik sehingga paling diminati. Kopi jenis ini cocok ditanam pada dataran yang beriklim kering dengan ketinggian sekitar 1350 1850 m di atas permukaan laut. Sedangkan di Indonesia, kopi jenis ini dapat tumbuh dan berproduksi pada ketinggian 1000 – 1750 m di atas permukaan laut. Kopi arabika cenderung tidak tahan Hemilia Vastatrix, tetapi memiliki aroma dan rasa dengan tingkat yang kuat.
Penikmat kopi cenderung memilih kopi yang akan dikonsumsi dengan mempertimbangkan berbagai hal seperti
cita rasa, warna maupun aroma untuk mendapatkan seduhan kopi yang berkualitas. Cita rasa kopi sangat penting sehingga seorang penikmat kopi dapat membandingkan dan membedakan cita rasa kopi yang dilakukan secara indrawi melalui aroma dan rasa. Secara umum cita rasa utama pada kopi adalah Fragrance (bau kopi bubuk kering), Flavour (khas bau kopi), Body (kekentalan), Acidity (rasa asam enak), Bitterness (rasa pahit) dan Sweetness (rasa manis), (SCAA, 2015). Kopi americano merupakan kopi espresso yang ditambahkan air panas, yaitu kopi dengan takaran espresso menghasilkan variasi rasa dan proses pembuatan yang berbeda – beda (Juliadi, dkk, 2021). Pembuatan espresso yang sesuai standar akan menghasilkan produk baru berbasis espresso, yaitu digunakan 18 sampai 20 gram bubuk kopi dengan perbandingan 1:2 dengan air, butuh tekanan 30 pon untuk tempat kopi agar bagus dan rata, waktu yang di perlukan 15 detik untuk kopi 18 gram dan sushu yang digunakan 185 hingga 204 derajat fahrenheit (Juliadi, dkk, 2021).
Menurut ulasan diatas, Cita rasa yang dihasilan yaitu pada aroma, bentuk dan rasa ciri khasnya berbeda dengan yang lainnya membuat penilaian yang baik terhadap Tilik Coffee akan tetapi jika cita rasa yang disajikan tidak konsiten maka atau tidak mempertahankandapat membuat konsumen merasa kurang puas pada produk yang disajikan di Tilik Coffee.